Rabu, 26 November 2014

Hamil dan βHCg


Masih cerita tentang kehamilan saya. Ya, saya memang pernah mengalami berbagai rasa dalam menjalani kehamilan. Dari yang hamil tidak disadari dan keguguran, hingga hamil yang mengharuskan saya nginep di rumah sakit selama 21 hari serta hamil yang menyenangkan.

Ini cerita tentang kehamilan saya yang kedua. Setelah saya keguguran pada kehamilan pertama dan dilanjutkan dikuret. Maka saya dan suami bertekad untuk bersemangat agar segera dapat hamil lagi. Hingga dokter yang dulu menangani saya sewaktu keguguran menjadi konsultan kami untuk dapat segera hamil lagi.

Alhamdulillah kehamilan yang ditunggu itu datang lagi. Suka cita kami rasakan dan tentunya menjadi lebih hati-hati dan waspada. Setelah mengetahui saya hamil tersebut, saya rajin memeriksakan kandungan. Dan atas rekomendasi salah satu temannya, maka kami memilih salah satu dokter spesialis kandungan yang cukup senior dan terkenal di kota kami.

Kehamilan saya yang kedua ternyata tidak jauh berbeda dengan kehamilan saya yang pertama. Sama-sama terasa berat. Selama hamil ini saya hamper tiap hari muntah. Semua makanan yang saya makan pasti tidak lama kemudian akan keluar kembali.

Diminggu kesembilan masa kehamilan saya mengalami pendaharan kecil. Karena panic maka saya dibawa ke dokter yang selalu mendampingi kehamilan saya. Dan saya harus bedrest di kliniknya. Kejadian itu berlangsung beberapa kali jadi selama hamil tersebut saya harus bolak-balik menginap di klinik tempat praktek dokter langganan saya itu.

Karena berbagai masalah dalam kehamilan saya, alhasil bobot tubuh saya malah menurun drastis dari yang sebelum hamil 42 kg menjadi 37 kg di masa kehamilan masuk usia 5 bulan. Dan kondisi saya semakin parah karena saya juga malah mengidap batuk-batuk. Pendarahan pun selalu terjadi meski tidak banyak tetapi cukup membuat kami cemas.

Akhirnya karena tidak tahan melihat kondisi saya yang tidak kunjung membaik. Ayah saya mengusulkan agar saya di bawa ke rumah sakit swasta di kota kabupaten tempat kami tinggal. Dan hasilnya saya memang harus bedrest untuk dapat dilakukan observasi menyeluruh mengenai kondisi sebenarnya dari kehamilan saya.

Berbagai pemeriksaan saya jalani termasuk didalamnya adalah USG. Dari hasil USG itulah diketahui keanehan dalam rahim saya. Besar bayi dalam perut saya lebih kecil dari pada plasentanya. Dan hal itu perlu penyelidikan lebih jauh lagi. Saya harus menunggu lagi.

Selama proses menunggu itu saya menjalani tranfusi darah untuk mengganti/menambah HB saya yang hanya 6 (padahal ibu hami seharusnya Hbnya berada pada level 12). Sehari mendapat tranfusi darah saya malah mengalami sesak nafas, saya kesulitan bernafas. Dan itu baru pertama kali saya alami. MasyaAllah

Untuk meringankan kerja tubuh saya maka perawat memasang alat bantu pernafasan di hidung saya. Agak risih tentunya, karena saya memang belum pernah menggunakannya sebelumnya. Tetapi alat itu bekerja dengan baik, dan saya merasa pernafasan saya menjadi lebih lega.

Setelah diperiksa lebih dalam, ternyata kondisi saya memang membutuhkan penanganan serius. Dan pihak rumah sakit merujuk saya untuk dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar. Pindahlah saya ke rumah sakit yang ditunjuk.

Ternyata saya mengalami kehamilan di mana selain janin yang tumbuh terdapat juga jaringan lain yang ikut membesar. Dan itulah yang menyebabkan berbagai permasalah timbul selama saya hamil tersebut. Dari manakah jaringan itu muncul. Penjelasan dari dokter yang menangani saya bahwa jaringan yang tumbuh itu adalah sisa dari kuret yang belum bersih.

Jadi setelah dikuret sebaiknya tidak hanya di USG untuk memastikan tidak ada lagi jaringan tersisa di dalam tubuh. Tetapi harus dilakukan tes darah yaitu berupa tes βHCg. Tes ini digunakan untuk mengetahui adakah jaringan yang tumbuh di dalam tubuh. Dan biasanya nilai βHCg akan besar pada ibu hamil.

Jadi jika setelah dikuret tetapi nilai βHCg masih besar (dikisaran untuk ibu hamil) berarti masih ada jaringan yang harus dibersihkan. Cara membersihkannya yaitu dengan mengkonsumsi obat. Jika hasil βHCg normal berarti semua sudah normal dan ibu boleh hamil lagi jika menginginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar