Minggu, 09 November 2014

Bukan Malaikat


Menjalani hari dengan berbagai rutinitas biasanya membuat orang lupa terhadap hak masing-masing bagian tubuhnya. Karena setiap detil tubuh itu tidak pernah berteriak, maka anggapan kita semua masih baik-baik saja. Mungkin rasa sakit dan letih baru menyadarkan otak kita bahwa tubuh kita juga perlu beristirahat.

Tetapi seringkali terlupa dan tidak terdengar keluhan dari bagian tubuh yang satu ini. Ya, bagian tubuh yang satu ini memang terkenal pendiam dibandingkan dengan bagian tubuh yang lain. Dan bagian tubuh itu biasa kita panggil “hati”.

Seringkali kita tanpa sadar melupakan bahwa hati juga membutuhkan “me time-nya”. Berbagai macam aktivitas yang ditengarai disebabkan oleh semakin meningkatnya kebutuhan dan tanggungjawab membuat diri lupa mengistirahatkannya.

Alarm hati sebenarnya mungkin telah sering berbunyi, tetapi karena tekanan kesibukan hingga tidak terdengarlah oleh kita suara alarm hati tersebut. Bagaimana mungkin alarm yang berbunyi sampai tidak terdengar? Hmmm, alarm hati ini tidak berbunyi. Ya, karena justru alarm ini hadir tanpa bunyi.

“Hampa”, hanya itu yang disuarakan oleh hati saat ia membutuhkan waktunya untuk di-charge. Rasa hampa dalam dada yang biasanya membuat seseorang bingung harus bagaimana untuk mengisi kekosongan hatinya tersebut. Nah, saat itulah hati sedang butuh di-charge!

Kebalikan dari rasa hampa itu adalah perasaan tenang dan damai dalam hati. Terjadi gonjang-ganjing model apa pun tidak akan mempengaruhi ketenangannya. Hidup jadi penuh rasa syukur dan jauh dai keluh kesah.

Jika salah dalam mengobati hampa di hati bisa-bisa terjerumus dalam tindakan yang sia-sia atau mungkin malah lebih parah lagi: masuk ke kubangan dosa. Karena kita masih manusia dan belum berubah menjadi malaikat, maka bolak-balik dan naik turun ketenangan dalam hati bisa menyerang kapan saja.

Ya, karena kita bukan malaikat maka kita masih harus senantiasa menyempatkan diri untuk memberikan hak hati kita. Bukan dengan kesenangan dunia, karena itu hanya sesaat. Tetapi ketenangan yang hakiki adalah hasil dari kedekatan kita dengan Sang Pemilik hati. Semoga kita semua diberi kesempatan dan kekuatan untuk dapat memberikan hak bagi hati kita. Semoga J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar