Setelah
menikah ternyata saya tidak membutuhkan waktu lama untuk hamil, tetapi gejala
awal kehamilan saya tidak dicurigai sebagai ciri orang hamil. Saya tidak mual
muntah seperti orang hamil pada umumnya, tetapi saya mengalami gejala sering
BAK dan BAK yang tidak tuntas dan menjadi sering ngompol karena tidak dapat menahan BAK.
Melihat itu,
ibu mengajak saya ke bidan dekat rumah untuk memeriksakan diri. Tak tahu kenapa
kok bidannya tanpa ba bi bu langsung mengatakan bahwa gejala yang saya alami
itu mungkin dikarenakan cuaca yang sedang tidak bersahabat untuk tubuh.
Sehingga sistem pembuangan saya bermasalah. Saya dianjurkan banyak minum air
putih dan diberi beberapa jenis obat.
Bukannya
membaik, saya kok jadi semakin sering BAK dan rasanya bertambah sakit. Tidak
tahan, akhirnya saya menelepon salah satu rumah sakit untuk disambungkan ke
bagian obsgyn dan diterima perawatnya. Bersyukur setelah mendengar keluhan
saya, perawat itu memberikan penjelasan mengenai gejala yang saya alami
tersebut. “Kemungkinan ibu hamil tetapi sepertinya juga ada infeksi saluran
kencing.” Begitu suara di ujung telepon menjelaskan. Dan saya harus segera ke
rumah sakit untuk memeriksakan diri.
Betul! Saya
hamil, Alhamdulillah saya takjub mengetahui saya hamil. Hehehe karena baru
pertama hamil jadi rasanya exited.
Tetapi infeksi saluran kencing saya ternyata sudah parah dan saya harus bedrest di rumah sakit agar dapat terus diobservasi. Saya telepon suami yang
menetap di kota lain dalam rangka melanjutkan studinya. Dan jawabannya hanya
satu “Tidak usah opname,takut ngerepotin bapak ibu.”
Ya, saya
memang tinggal bersama dengan orang tua saya selama ditinggal suami melanjutkan
sekolahnya di Bandung. Terpaksa saya menuruti perintah suami. Dan pulanglah
saya ke rumah dengan berbagai macam obat yang harus saya minum dan habiskan.
Peristiwa
subuh menjadi awal kisah saya yang lain. Setelah saya menunaikan sholat shubuh,
perut saya terasa sakit seperti ingin BAB. Akhirnya saya ke kamar mandi dan
ternyata yang saya keluarkan bukanlah kotoran tetapi segumpal darah yang
diikuti oleh kucuran darah lainnya. Ya Allah apa ini? Saya belum pernah melihat
maupun mengalaminya, tetapi firasat saya mengatakan ada yang aneh dengan saya. Apa
yang terjadi dengan kehamilan saya?
Langsung
saya memberitahu kejadian yang saya alami pada ibu saya. Seketika ibu menyuruh
ayah untuk mengantar saya ke rumah sakit. Dan ternyata benar, saya keguguran
dan harus dikuret. Saya diperintahkan oleh dokter untuk mulai puasa pada malam
harinya untuk persiapan kuret yang akan dilakukan besok pagi. Baiklah, saya
mencoba menguatkan diri dan saya sampaikan kabar ke suami.
Tibalah hari
saya dikuret, tidak ada masalah. Hanya bius yang dimasukkan ke tubuh saya
membuat pusing dan mual. Tapi hal itu tidak terlalu menyakitkan dibandingkan
dengan kehilangan kesempatan saya menjadi ibu.
Setalah saya
mengorek penjelasan dari dokter yang menangani saya. Ternyata salah satu
penyebab infeksi saluran kencing yang saya derita adalah karena saya sering
menahan BAK dan kurang banyak minum air putih. Saya memang agak risih kalau
harus BAK di kamar mandi umum dan sering menahan BAK hingga sampai di rumah.
Meski sekarang masih sering risih tetapi saya paksakan untuk tidak sering
menahan BAK lagi dan lebih memperbanyak minum air putih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar