Pernahkah teman-teman merasa galau terhadap suatu
perkara? Bingung untuk melangkah ke kanan atau ke kiri? Gamang ketika akan
melakukan kebaikan dan kebenaran? Semakin tua usia bumi ini semakin dilengkapi
dengan berragamnya godaan di dalamnya. Seakan syetan dan iblis telah memenuhi
seluruh pelosok di berbagai belahan dunia ini.
Tidak hanya menyerang anak-anak dan kaum muda,
kegamangan bertindak juga dialami oleh kaum dewasa dan lanjut usia. Berapa banyak
dari kita yang lebih malu menunjukkan kebaikan daripada keburukan? Mengapa orang-orang
menjadi lebih mudah berperilaku seenaknya tanpa mengenal susila?
Jawabannya sudah jelas, mereka tidak sabar menunggu hasil
setia pada kebenaran itu datang. Keyakinan terhadap nilai kebenaran sudah
semakin memudar. Benar begitu? Budaya serba instan semakin memperparah keadaan.
Kesabaran pada proses pencarian dan kesetiaan pada nilai-nilai kebenaran dan
kebaikan seakan sudah tidak dihiraukan.
Sehingga para pecinta kebenaran memang harus berjuang
lebih keras untuk melewatinya. Ketika satu persatu orang mulai kehilangan
kepercayaan dirinya terhadap kebenaran. Mengharuskan para pecinta kebenaran selalu
mengingatkan diri sendiri untuk tidak terbawa. Kecintaan pada proses inilah
yang harus sering didengungkan di telinga. “Cintailah proses ini, karena dialah
yang akan mendewasakan dengan sebenarnya. Bukan dewasa karbitan yang harus
matang sebelum waktunya”.
Ya! Karena berjuang dalam kebenaran itu tidak instan. Ada
proses yang harus dilewati untuk membuktikannya. Meski sebenarnya kebenaran itu
tidak akan mungkin datang terlambat. Dia akan menunjukkan ajinya pada saatnya
tiba. Kita hanya perlu meyakini dan setia terhadapnya. Itu saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar