Kamis, 06 November 2014

Cari Lingkungan yang Baik dan Membaikkan!


Pernahkah teman-teman merasa sangat malas melakukan apapun? Pinginnya hanya leyeh-leyeh di depan TV, ganti-ganti chanel TV hingga tak terasa waktu berjalan sangat cepat dan kita hanya mendapatkan sebuah kehampaan?
Jujur saya lumayan sering merasa demikian (hehehe malu saya…), tapi ya itulah yang terjadi dan memang harus saya akui. Hal tersebut seringkali tak sadar melenakan kita, berdalih ah hari ini santai-santai saja, toh kemarin-kemarin sudah bekerja sangat keras.
Hmmm bolehlah bersantai, toh tubuh kita juga punya hak untuk beristirahat dan bersantai sejenak. Tetapi jangan keterusan, karena sesuatu yang melenakan itu biasanya mudah berubah menjadi candu.
Kecanduan itu saya lihat sebagai suatu aktivitas yang berlebihan. Jadi harus dihilangkan. Segala sesuatu yang berlebihan kan tidak baik, begitu kan kata orang bijak?
Lalu apa yang harus dilakukan jika kita mulai merasa kecanduan terhadap sesuatu, terutama yang bisa berdampak buruk pada diri kita? Contoh paling dekat dengan dunia kita misalnya kita kecanduan nonton drama korea, kecanduan nonton infotainment, kecanduan nonton sinetron dll. Contohnya ibu-ibu banget ya? Maklum yang nulis memang ibu-ibu.
Nah tak sadar kita telah membuang banyak waktu untuk melakukan berbagai aktivitas tidak penting seperti di atas. Mengapa tidak penting? Ya karena itu hiburan, dan akan menjadi tidak penting karena kita jadi melupakan aktivitas yang lebih produktif lainnya hanya untuk hiburan semata. Eman-eman kalau kata orang Jawa.
Saya juga termasuk orang yang sangat senang dengan sesuatu yang melenakan, sesuatu yang hanya santai-santai tetapi tetap bisa kenyang makan enak, hidup sukses. Tapi itu sudah pasti akan selesai di angan-angan saja. Karena di luar sana, banyak orang tidak lelah bergerak untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Saya bersyukur berada di lingkungan yang sangat aktif dan mencintai produktivitas. Serta tidak suka dengan segala macam bentuk kemalasan. Dulu saya sering menjadi korban kemarahan lingkungan terdekat saya hehehe. Apalagi sebabnya, kalau bukan karena sifat saya yang cenderung mengabaikan waktu.
Pelan tapi pasti, saya pun mulai tersadar, apakah saya hanya akan selesai di dunia ini tanpa membawa bekal apa-apa? Apakah saya tidak ingin meninggalkan kesan baik untuk anak keturunan saya? Sehingga saya mendorong diri untuk segera bangkit dan ikut berlari mengejar mereka yang mungkin telah jauh meninggalkan saya.
Mencari lingkungan yang baik dan membaikkan memang mutlak untuk kita yang senantiasa ingin memperoleh kebaikan selama hidup kita dan untuk bekal kita ke “sana” nantinya.
Semoga kita dimudahkan dalam mendapatkan lingkungan itu. Semoga saja. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar