Pernah mendengar ungkapan dari para ayah “Anak Hebat
Pasti Anak Ayah!”, dan kalau anak sedang tidak berprestasi atau mungkin malah
sedang bermasalah maka menjadi anak ibunya. Masih adakah suami-suami yang biasa
berucap demikian?
Agak nyinyir dan nyebelin ya dengernya? Yah, bagaimana
tidak, ibu yang susah payah jungkir balik (nah mulai lebay kan…J) mendidik dan mendampingi anak-anak. Dikala ayah di
luar menjalankan kewajibannya, maka tugas mendidik anak-anak menjadi kewajiban
seorang ibu.
Lantas mengapa para ayah suka mengaku-ngaku kalau itu
adalah prestasinya. Huh! Agak jengah ya? Hehehehe aku dulu juga sering merasa
jengah kalau suami, yang mungkin sebenarnya niatnya hanya menggoda, berlaku
seperti yang telah disebutkan di atas.
Tetapi sekarang malah sudah kebal, alias ya sudahlah. Ambil
aja kalau mau! Begitulah kira-kira bahasa kasarnya. J
Bagi seorang ibu, sudah tidak penting lagi apakah
kebaikan dan prestasi yang ditunjukkan anak-anak, akan berimbas pada diakuinya
segala perjuangannya mendidik mereka.
Seorang ibu lebih memilih memberikan kebahagiaannya untuk
keberhasilan anak-anaknya. Betul begitu kan bu? Lalu bagaimana jika
anak-anaknya kebetulan bermasalah dan pihak ayah atau mungkin pihak lainnya menyalahkan
ibu?
Yang ini tentu saja lebih berat bagi ibu untuk
menghadapinya. Bagaimana tidak? Melihat anak-anaknya bermasalah saja sudah
menjadi pukulan untuk seorang ibu. Apalagi harus mendengar kalimat bernada
menyalahkan dan memojokkan dari pihak tertentu.
Tapi jangan khawatir bu! Fokuskan saja pikiran pada
bagaimana mendidik dengan benar anak-anak itu. Tetaplah berkonsentrasi pada
bagaimana menjalankan kewajiban seorang ibu dengan baik. Karena hanya itu tugas
kita. Titik.
Mengurusi tugas yang itu saja sudah berapa banyak energi
dan waktu yang harus kita gunakan? Apalagi jika harus ditambah dengan
memikirkan hasilnya. Tentu malah menjadi tidak maksimal dalam menjalankan
segala yang menjadi tugas kita para ibu.
Masalah hasil dan timbal balik itu urusan belakangan
karena sudah ada yang berhak menentukannya. Benar begitu kan ibu-ibu hebat? Selamat
mendidik anak-anaknya semoga menjadi kebaikan untuk semua. Amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar