Senin, 25 Juli 2016

Sukseskah kita? (Sepertinya saya curhat, maaf)

"Selamat ya, sekarang kamu udah sukses..." Pernah mendapat komentar seperti itu dari teman. Saya sudah pernah sih...emmm meskipun kalimat itu bukan untuk saya hehehe. Mendengar itu semua saya lalu penasaran sebenarnya sukses itu apa sih.

Dan saya mendapat jawaban dari seorang teman. Menurutnya sukses adalah ketika seseorang tidak lagi direpotkan masalah keuangan. Ada lagi teman yang berpendapat bahwa sukses adalah ketika apa-apa yang dilakukan mendapat ridlo Allah SWT. Pada saat itu saya berpendapat bahwa sukses seseorang tergantung dari awalannya. Yaps, awalan di mana mimpi itu dimulai. Saat seseorang mempunyai mimpi, maka disitulah awal dia akan meraih sukses, yaitu saat mimpinya tercapai. Pada saat itu, dia akan dengan bangga mengatakan bahwa dirinya sukses. 

Setelah melewati beberapa periode kehidupan, lengkap dengan hiruk pikuknya saya menemukan sesuatu. Halah. Ya, kalo tadi pendapat saya mengatakan bahwa sukses tergantung mimpinya. Maka sekarang saya ingin menambahkan bahwa mimpi seseorang akan menentukan sampai sejauh mana kesuksesan itu diraih. Akankah sukses jangka panjang ataukah sukses yang hanya dirasakan sekejap saja. 

Mimpi untuk kaya raya, karier cemerlang, mendapat suami kaya raya dan baik hatinya (ehm ehm...) dan mimpi-mimpi sebangsanya merupakan mimpi kita semua. Tetapi sayang jikalau pun kita berhasil meraihnya, maka hanya akan kita rasakan sebentar. Saat waktunya tiba kita kembali, kesuksesan itupun akan berhenti kita rasakan. 

Saya menjadi sadar (kemarin belum), bahwa saya harus mempunyai mimpi yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Maaf banget jika tulisan ini terkesan agak kudet. Karena saya memang kurang cepat tanggap terhadap keadaan. Mimpi yang jauh lebih mulia dan memuliakan saya dalam waktu yang lama, atau mimpi yang jika dapat dicapai akan memberikan kebahagiaan abadi. Mimpi dicintai oleh sang pemilik kebahagiaan atau kalo menurut teman saya adalah mendapat ridlo-Nya. Teman saya pinter ya...Sehingga membuat saya harus memperbaiki semuanya. Karena mimpi tersebut menuntut saya untuk lebih baik, lebih taat dan tentunya lebih sabar. Sabar yang berarti saya harus melakukan yang terbaik dalam melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Kesuksesan itu mungkin saja akan dirasakan sekarang atau mungkin juga nanti, entah kapan tetapi tentu akan lebih abadi. Saya tidak tahu apakah sekarang saya sudah sukses, saya akan terus berusaha. Dan sukses atau tidaknya saya akan saya tahu setelah saya bertemu dengan alam keabadian. Semoga saya dan kita semua sukses. Amiin.