Sabtu, 04 Mei 2013

Hasil Mengaji

Hasil Mengaji


Hari ini tanggal 5 Mei 2013, berhasil mengikuti kajian Parenting di sekolahnya anak-anak. Alhamdulillah, hasilnya cukup mencerahkan dan mengingatkan kembali bahwa ternyata saya masih belum apa-apa dibanding dengan ibu-ibu dan orang tua lain yang berjuang dan berkorban untuk anak-anak mereka demi kesuksesan dan kemuliaan anak-anak mereka. Banyak kegembiraan yang saya peroleh pada saat saya mengikuti kegiatan-kegiatan yang mengkaji ilmu seperti ini. Pertama tentu bisa silaturahmi dengan banyak orang, berbagi ilmu dan pengalaman, serta mendapat pencerahan dan tambahan semangat untuk tetap senantiasa yakin bahwa kita para orang tua harus tidak pernah berhenti berusaha dan berdoa.


Sebenarnya materi di undangan untuk kajian pagi hari ini adalah tentang hypnoparenting, meski sepertinya materinya menjadi meluas. Tapi saya tidak kecewa karena justru lebih banyak yang saya dapatkan. Berikut akan saya uraikan ringkasan kajian pagi hari ini yang diisi oleh Bp Heri Maulana MPd.

Pemberian materi diawali dengan cerita tentang kisah Nabi Muhammad SAW pada saat beliau menjadi imam terakhir pada waktu sholat subuh sebelum kemudian beliau meninggal dunia. Sebenarnya pagi hari itu, Nabi Muhammad memerintahkan Abu Bakar untuk memimpin jamah sholat Subuh bagi para sahabat, tetapi Abu Bakar tidak bersedia menjadi imam karena merasa kemampuannya belum seperti Rosululloh. Hingga akhirnya meski tengah sakit, Rosululloh dengan semangat memimpin jamaah sholat Subuh untuk terakhir kalinya. Setelah selesai sholat kemudian Rosululloh membacakan surat Al Kahfi (ayat berapa ya, saya lupa), yang intinya beliau ingin mengatakan bahwa beliau hanyalah manusia biasa, jadi jangan terlalu mengagungkan beliau yang dapat berakibat menyekutukan Allah SWT. Mendengar ucapan Nabi Muhammad SAW seluruh sahabat menangis.

Kajian berlanjut dengan cerita bahwa selama ini kebanyakan orang mengetahuinya bahwa ucapan terakhir yang diucapkan Rosululloh SAW sebelum beliau wafat adalah ummati, ummati, ummati...padahal setelah itu sebelum beliau benar-benar wafat beliau mengucapkan sholat. Yang harus dipahami disini, Nabi menitipkan pesan sholat terhadap para umatnya agar umat Nabi Muhammad semakin menyadari dan yakin bahwa sholat  selain sebagai tiang agama, juga akan menjadi benteng bagi hamba-hamba yang beriman agar terhindar dari godaan syetan dan iblis yang selalu mengintai manusia dari berbagai penjuru.

Langsung ke inti pembicaraan, pembicara menyampaikan bahwa ilmu parenting tanpa ilmu agama adalah mustahil, jadi jika kita ingin menjadi orang tua yang berhasil mendidik anak-anak kita, maka kita harus menguatkan kemampuan dan keimanan kita dalam beribadah dan bertakwa kepada-Nya.

Tiga (3) pokok penting dalam parenting yaitu:

  1. Keyakinan. Apapun yang dikerjakan semua berawal dari keyakinan. Tanpa keyakinan manusia tidak akan dapat bertahan melawan semua gempuran dan godaan yang melemahkan dirinya dalam mencapai tujuan. Termasuk keyakinan para orang tua terhadap kemampuan anak-anak mereka untuk mencapai keberhasilan, jika para orang tua tidak yakin 100% maka kemungkinan berhasil akan semakin kecil. Jadi yakinkan diri 100% untuk keberhasilan kita dan anak-anak kita. Untuk dapat lebih meyakinkan diri maka lakukan hal : amati, teliti, petakan dan evaluasi tentang kepribadian anak kita. Kepribadian mereka dapat dilihat dari kepribadian orang tuanya.
  2. Akhlak/moral/karakter/ budi pekerti yang akan mengembangkan kepribadian anak-anak. Dalam Islam ada 2 masa keemasan untuk anak-anak yaitu usia 0-6 tahun yang merupakan masauntuk pendidikan pola-pola pembiasaan. Serta masa usia anak 6-10 tahun yang merupakan masa pengenalan, penanaman sikap yang benar --> masa emas untuk membangun sikap.
  3. Memperkuat komunikasi dengan menggunakan alam bawah sadar. 
Cara/ tips mempengaruhi anak agar mengikuti nasihat orang tua yaitu:
  1. Menggunakan cara melobi Rosululloh yaitu melakukan sholat hajat dan doakan orang/ anak tersebut supaya dapat menuruti nasihat kita para orang tua. Jelaskan tujuan doa kita ditujukan kepada siapa misal untuk Hasan bin Hasan.
  2. Sering-seringlah membelai kepala anak kita sambil dibacakan sholawat dan dua kalimat syahadat
  3. Berika air putih yang dibacakan dua kalimat syahadat, QS al Ikhlash, QS An Naas
  4. Gunakan bahasa perintah yang seolah dia/anak berwenang. Misal "Mas ayo bangun, nanti sekolahnya mau dianter Abah ato Umi?" atau kalimat lain yang menunjukkan bahwa anak kita akan merasapunya wewenang terhadap dirinya.
  5. Gunakan kalimat yang dapat menjelaskan dari sudut yang akan berkurang kesenangannya.
Disamping itu berikut bahasan tambahan yang semoga dapat bermanfaat:
  1. Lihat potensi anak, apak lebih ke otak kanan atau otak kiri. Otak kanan --> bermain, seni, emosi. Otak kiri--> bahasa, matematika, visual, spatial
  2. Nasihat itu tidak dari mulut ke mulut tapi dari hati ke hati
  3. Fokus pada kekuatan dan kelebihan anak serta siasati kelemahan anak dengan dilatih supaya kelemahan anak tersebut dapat dikurangi.
  4. Bakat bukanlah takdir yang sudah diturunkan untuk anak sejak lahir, tetapi merupakan banyaknya rangsangan yang diberikan untuk anak-anak
Saya juga mendapat oleh-oleh berupa doa-doa yang bisa dipanjatkan oleh orang tua untuk dapat membuah anak menjadi anak yang sholih (baik) yang diambil dari Surat-surat yang ada dalam Al Qur'an seperti berikut ini:
  • QS. Al Baqoroh (QS 2) ayat128 
  • QS. Ali Imron  (QS 3)ayat 38
  • QS. Ibrahim (QS 14) ayat 40-41
  • QS. Al Furqon (QS 25) ayat 74 
  • QS. An Naml (QS. 27) ayat 19
  • QS. Al Ahqof (QS 46) ayat 15
  • QS. Al Baqoroh (QS 2) ayat 250