Tulisan ini ajang coba-coba.Iya, saya sedang mencoba buat postingan lewat hp. Weleh ternyata malah ribet banget dan lama. Meskipun begitu, kesalahan bukan pada perangkat elektroniktnya, tetapi jari-jari saya yang semua seukuran jempol dan tidak lincah. Jadi tolong harap maklum kalau banyak kesalahan ketik.
Saya sedang ingin cerita tentang Maman dan Mumun. Mereka adalah sepasang suami istri yang sudah cukup lama menikah. Mungkin sudah menikah selama 10 tahun. Sedihnya, meski telah lama menikah, Mumun belum pernah mendengar suaminya mengatakan bahwa ia mencintai istrinya, yaitu Mumun. Sebagai wanita yang melankolis, tentu saja Mumun sangat mengharapkan kata cinta itu keluar dari mulut suaminya.
Dasar Maman tipe pria yang gengsinya setengah mati, maka ya bisa ditebak harapan Mumun mungkin tinggal harapan. Kalau tidak Mumun bisa makan hati. Akhirnya karena wujud pertangungjawabannya pada pilihannya, ia mencoba berpikir positif dan tetap berusaha mewujudkan harapannya. Bukankah batu yang keras juga bisa pecah jika terus menerus ditetesi air? Begitulah Mumun berusaha meyakinkan hatinya. Bagaimanakah cerita Mumun memperjuangkan kata cintanya? Kita lanjutkan ceritanya lain waktu ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar