Tapi setibanya di sekolah, kalian mulai menunjukkan rasa tidak nyaman. Dan kalian menangis, ingin pulang. Ya! Umi tahu sepenuhnya, karena setiap saat umi "mengurung" kalian di rumah. Membanjiri kalian dengan cinta dan kesetiaan. Tetapi sayangnya hanya di rumah . Tanpa teman sebaya, tanpa permainan bersama teman-teman seusia. Tanpa mengenal kenakalan-kenakalan di luar sana. Maafkan, karena keterbatasan itu. Maafkan umi, karena tidak bisa memberikan lingkungan informal yang dapat membantu proses bertumbuhmu. Hingga sekolah adalah jalan satu-satunya yang umi pilih untuk dapat menguatkanmu. Maafkan umi karena memaksamu untuk sekolah. Bukan umi tidak mau kerepotan mengurus kalian. Bukan karena umi harus meninggalkan kalian untuk bekerja di luar rumah. Semua umi lakukan supaya kalian semakin mantap melewati proses pengenalan lingkungan.
Melewati hari-hari pertama kalian sekolah, adalah siksaan bagi umi. Berbagai doa untuk kekuatan tak henti meluncur dari bibir ini. Menghitung lambatnya waktu berlalu untuk dapat menjemput kalian di sekolah. Membayangkan kalian tak nyaman di lingkungan baru, sangat menyedihkanku.
Tapi kini semua indah. Seiring berjalannya waktu, kalian mulai bahagia bersama teman-teman kalian. Menemukan dunia kanak-kanak kalian. Berbahagialah nak. Tataplah masa depanmu dengan penuh suka cita. Tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Semua dapat kau lalui jika kau yakin. Berusahalah tanpa lelah, dan berdoalah tanpa putus. Ingatlah bahwa Allah SWT tidak pernah mengecewakan hamba-Nya yang benar-benar berusaha dan tulus berdoa. Umi mencintai kalian nak. Berdoa dan berusaha untuk kebaikan kalian adalah impian umi saat ini. Tolong mampukan umi, agar dapat mencapainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar