Kamis, 16 November 2023

Remaja dan Organisasi Sekolah. Mengapa berorganisasi semenarik itu?

 "Anak ini sepertinya nurun ibunya, narsis banget. Kalau bapak kan gak gitu, bapak kayaknya gak sukan narsis-narsis kayak gitu pake acara sibuk-sibuk ngurusin organisasi segala!"

Adakah yang pernah mendengar kalimat seperti di atas? 

Ataukah kita yang malah sering mengucapkannya?

Ya kalimat di atas adalah sebuah kalimat yang kurang lebih ingin menunjukkan ketidaksukaan seorang bapak pada anaknya yang sekarang lebih senang berorganisasi di sekolahnya. Menurutnya itu lebih ke kegiatan narsis, saya juga tidak tau persis mengapa beliau bisa beranggapan seperti itu. Tetapi wajar beliau mengatakan itu, karena setau saya di jaman beliau sekolah hingga kuliah beliau memang tidak pernah ikut organisasi, dan saya tidak pernah menanyakan penyebab aslinya mengapa beliau tidak tertarik untuk ikut organisasi.

Saya sebagai orang yang waktu kecil hingga dewasa banyak mengikuti organisasi, lebih bisa mengerti mengapa ada anak yang sangat getol berorganisasi. Awal mulanya ya hanya tertarik, lalu ingin melihat dari dekat, lalu mencoba mengamati lebih dekat lagi dan tanpa sadar kita sudah terlibat aktif di organisasi sekolah atau kuliah. Meski secara akademik saya tidak terlalu menonjol tetapi saya tetap saja punya waktu luang untuk ikut cawe-cawe dalam berbagai kegiatan di organisasi tersebut. Dan herannya lagi, orang tua saya tidak pernah melarang saya aktif dalam berbagai organisasi tersebut, padahal kalau dilihat dari nilai saya akan sangat wajar jika orang tua saya melarang saya berorganisasi dan harus belajar saja hehehe. Lalu sebenarnya apa sih yang membuat sebagian remaja senang ikut organisasi?

Menurut pengalaman saya penyebab seseorang menyukai berorganisasi diantaranya:

  • Ketertarikan pada satu bidang

Salah satu hal yang mendominasi perasaan seseorang untuk ikut terlibat dalam organisasi adalah rasa penasaran. Ingin tahu apa yang ada di dalam organisasi dan merasa tertarik dengan kegiatan yang ada dalam organisasi tersebut. Rasa tertarik tersebut yang membuat seorang menjadi sering berinteraksi di dalam organisasi, yang awalnya menjadi peserta kegiatan, lalu menjadi peserta yang aktif datang dan semakin lama merasa nyaman di dalamnya. Seperti yang saya alami sewaktu saya mengikuti organisasi Rohis (Organisasi Islam) di SMA saya. Seperti organisasi keagamaan pada umumnya, Rohis ini juga sering mengadakan kajian atau kegiatan keagamaan lainnya. Dan karena saya pada saat itu sedang pada tahap pencarian ilmu agama. Saya yang haus dengan siraman rohani tentu saja bagai gayung bersambut. Saya sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan oleh Rohis meskipun tak pernah berangan-angan untuk ikut menjadi pengurus di organisasi. Satu-satunya alasannya adalah saya membutuhkan yang mereka tawarkan, yaitu ilmu agama. Tetapi tentu saja dalam organisasi ada yang namanya regenerasi organisasi yang membuat saya ditawari untuk ‘’membantu’’ di Rohis. Saya juga kurang yakin alasan saya menerima tawaran dari senior waktu itu, apakah karena segan atau memang ada ketertarikan. Tapi sepertinya muncul rasa ‘’saya harus turut andil dalam kegiatan in’’ yang menyebabkan saya setuju menjadi salah satu pengurusnya.

  • Merasa terpanggil

Pernah gak di dalam situasi yang seolah-olah tidak ada orang lain yang mau mengambil peran itu? Jadi kalau kita tidak turut serta rasanya tidak tega karena yang telah diusahakan dan dirintis tidak akan berkelanjutan. Nah, biasanya orang yang mau ikut organisasi karena merasa terpanggil untuk bisa turut membantu jalannya organisasi itu. Tentu rasa terpanggil ini karena merasa sepakat dengan visi misi di organisasi tersebut.

  • Mencari pengalaman

Namanya anak muda tentu saja sangat haus akan pengalaman dan hal-hal baru di dalam hidupnya. Sangat banyak hal yang ingin diketahui dan dialami. Saya termasuk salah satunya. Mungkin kalau jaman sekarang saya termasuk yang FOMO (fear of missing out). Kalau anak-anak yang FOMO di jaman sekarang menunjukkannya dengan selalu aktif dan mengikuti media sosial. Nah, kalau jaman dulu mungkin yang aktif di organisasi ini termasuk yang FOMO hehehe. Ini menurut penafsiran dan apa yang saya rasakan dulu ya, mohon maaf kalau tidak sesuai. Perasaan puas saat bisa aktif berkegiatan yang berarti up to date dengan segala hal di lingkungan sekolah yang mendorong kami aktivis organisasi ini rela pulang telat atau bahkan tetap berangkat sekolah di hari libur. Demi apa coba? Ya tentu saja dalam rangka mengawal dan menjalankan program di dalam organisasi masing-masing. Dan semua itu menjadi pengalaman yang mewarnai perjalanan hidup kami para aktivis di jamannya.

  • Jenuh dengan kegiatan sekolah/kuliah

Ada beberapa siswa yang merasa hidupnya kurang seru jika hanya diisi dengan kegiatan sekolah saja, rasanya ada yang kurang. Nah, kami para pegiat organisasi ini termasuk yang merasakannya, jenuh dengan aktivitas yang hanya itu-itu saja. Kami menyebutnya hanya pindah dari rumah ke sekolah lalu pulang lagi ke rumah, sepertinya kami bosan dengan aktivitas yang serupa setiap hari. Apalagi jaman saya sekolah dulu belum ada hp apalagi smartphone seperti sekarang, jadi mengikuti banyak kegiatan menjadi salah satu alternatif mengatasi kebosanan tersebut.

  • Menyukai tantangan

Terkadang kegiatan yang ritmenya monoton menjadi tidak menarik lagi sehingga membutuhkan hal lain yang lebih menantang. Beberapa dari kita mencari aktivitas menantang dengan caranya masing-masing, ada yang bermain dengan teman-temannya, ada yang berpetualang atau naik gunung ada juga yang mengisinya dengan berbagai hal di organisasi. Tantangan di organisasi juga tidak bisa diremehkan, kami harus belajar banyak hal baru seperti mengurusi seluruh kegiatan, anggota dan manajemen waktu kami agar tidak tertinggal/semakin tertinggal dalam pelajaran di sekolah atau kuliah.

Memang banyak alasan yang menyebabkan kami mau meluangkan waktu, energi dan tenaga untuk berorganisasi. Tetapi sebenarnya apa saja sih manfaat berorganisasi bagi remaja?

Manfaat berorganisasi pada anak remaja termasuk yang saya rasakan sendiri yaitu:

  • Memperluas pergaulan

Tentu saja dengan berorganisasi kita memperoleh lebih banyak kesempatan untuk bertemu dan berinteraksi dengan orang banyak. Beda halnya jika kehidupan kita hanya diisi dengan belajar saja yang kemungkinan bertemu dengan orang banyak sangat kecil. Dengan berorganisasi kita jadi mengenal teman yang beda kelas atau jurusan yang hal itu kemungkinan tidak ditemui oleh orang yang tidak mengikuti organisasi.

  • Meningkatkan kemampuan komunikasi

Semakin banyak bertemu dan berinteraksi dengan orang banyak tentu saja akan melatih kemampuan berkomunikasi kita. Kita jadi tahu bagaimana berbicara dengan orang lain, berbicara dengan yang lebih tua atau yang dihormati, berbicara di depan orang banyak (saat memimpin rapat, diskusi atau moderator suatu kegiatan). Dan kemampuan berkomunikasi ini sangat diperlukan dalam dunia kerja atau bermasyarakat nantinya.

  • Melatih kerja sama

Kebiasaan mengerjakan kegiatan bersama-sama dalam organisasi dapat melatih pengurus dan anggota untuk selalu bekerja sama agar tujuan dan kegiatan organisasi dapat tercapai dan terlaksana dengan baik. Kita akan tahu dan terbiasa membantu teman atau anggota lain yang kesusahan dalam mengerjakan tugasnya. Kebiasaan bekerja sama ini tanpa disadari akan terbentuk dan menjadi nilai positif yang dimiliki dan akan berguna di masa depan.

  • Melatih jiwa kepemimpinan

Sama seperti kemampuan komunikasi, leadership atau jiwa kepemimpinan ini akan sangat terlatih di dalam organisasi. Hal ini karena di dalam organisasi ada sistem regenerasi yang membuat kita harus bisa membimbing dan mengarahkan anggota serta berlatih bisa mengayomi anggota agar semua merasa nyaman dan semangat mengerjakan tugas-tugas di organisasi. Kemampuan ini sangat dibutuhkan di masa depan, terutama saat kita dewasa dan di posisi yang mengharuskan kita bisa menjadi pemimpin. Saat itu kita yang terbiasa berorganisasi tidak akan kaget karena sudah terbiasa menjalaninya selama menjalankan peran di organisasi. Dalam hidup ini harus siap memimpin dan siap dipimpin. Jika semua bisa menjalankan porsinya dengan baik maka semakin mudah mencapai tujuan yang diharapkan.

  • Belajar manajemen waktu

Salah satu manfaat berorganisasi yang sangat terasa hingga sekarang adalah kemampuan membagi waktu ini. Entah ini murni manfaat berorganisasi atau tidak, tetapi saya sangat merasakannya. Beberapa kali mengemban tugas dalam organisasi dan harus bisa menjalankan peran sebagai pelajar atau mahasiswa membuat saya sangat paham bahwa waktu saya tidaklah banyak, sehingga saya harus selalu menjadwalkan kegiatan saya agar semua yang menjadi tanggung jawab saya dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya. Dan kebiasaan baik ini masih saya terapkan sampai sekarang.

Banyak sekali manfaat berorganisasi ini semoga menjadi penyemangat bagi anak muda yang ingin mengisi waktunya dengan hal positif dan bermanfaat. Dari pada hanya bengang bengong di rumah atau menghabiskan waktu dengan scroll hp yang tidak jelas tujuannya, coba deh ikut organisasi. Pilih organisasi yang paling mendekati minat kalian dan temukan banyak manfaat di dalamnya. Semoga dengan begitu kalian terbiasa menjadi orang yang sibuk, karena sibuk itu keren. Dan karena waktu luang adalah pintu masuknya syetan maka dengan berkegiatan berarti menutup pintu tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar