Senin, 08 September 2014

Siapkan Mental Halau Motion Sickness

Siapkan Mental Halau Motion Sickness



Apakah pembaca pernah atau bahkan selalu mengalami mabuk di perjalanan (motion sickness)? Siksaan terbesar bagi para pengidap motion sickness adalah ketika melakukan perjalanan dengan kendaraan (sepertinya belum/tidak ada yang mengalami mabuk perjalanan yang dilakukan dengan jalan kaki :)). Saya dulu juga mengidap penyakit ini, saya sebut penyakit karena ada obatnya. Dulu pernah terlintas di pikiran saya bahwa kenyataan bahwa saya sering mabuk  di perjalanan adalah sudah menjadi takdir dan nasib saya (sedih banget ya). Dan penyakit mabuk perjalanan saya boleh dibilang termasuk dalam kategori sangat parah. Jikalau orang lain mabuk perjalanan saat bepergian menggunakan kendaraan bermotor seperti mobil, kapal, kereta api atau pesawat. Maka untuk saya ada tambahan lagi yaitu becak! Ya, saya tidak hanya mabuk dan merasa pusing saat menaiki kendaraan bermotor tersebut diatas, tetapi saya juga mabuk saat bepergian menggunakan becak (becak jaman dulu masih digowes, tidak seperti sekarang ada becak motor juga). Parah banget kan?
 
Dulu saya juga berpikir, penyakit ini identik dengan orang tidak mampu dan orang desa saja. Orang kaya dan orang-orang yang tinggal atau berasal dari kota tidak terkena penyakit ini. Hehehe. Seiring dengan pertumbuhan dan bertambah luasnya jangkauan sosial saya, baru saya sadari bahwa penyakit ini tidak hanya menyerang orang-orang tidak mampu dan/atau orang desa saja. Karena ternyata beberapa teman saya yang berkecukupan dan berasal dari kota ternyata mengalami hal sama hehehe.
 
Berbagai macam upaya pencegahan sudah dilakukan agar saya dapat sembuh dari mabuk perjalanan. Tetapi hasilnya tidak terlalu memuaskan. Semua obat mulai dari yang khusus saya (orang tua saya) minta dari dokter hingga obat anti mabuk yang dijual bebas di pasaran. Berbagai cara tradisional seperti minum jahe, makan permen jahe, makan mentimun dll juga sudah pernah saya coba. Tetapi cara-cara tersebut masih belum cukup berhasil. Saya sedikit menyimpulkan bahwa berbagai resep dan obat tersebut hanya bersifat mengalihkan perhatian kita pada perjalanan yang sedang dilalui. Akar masalah dari para pengidap mabuk perjalanan adalah faktor psikologis atau saya menyebutnya mental dan pikiran orang tersebut. Perasaan cemas karena takut akan mabuk di perjalanan memperparahnya. Saking takut dan cemasnya akan berkendara biasanya orang tersebut akan mabuk duluan sebelum acara berkendara terjadi. Dulu beberapa kerabat pernah bercerita bahwa pada masa kecil hingga masa sebelum menikah mereka juga mengalami hal sama dengan yang saya alami tetapi setelah menikah mabuk perjalanan mereka tidak lagi dating saat bepergian dengan kendaraan. Saya tidak mempercayainya hingga saya sendiri yang mengalami. Setelah saya menikah atau lebih tepatnya setelah saya punya anak, saya tidak lagi "semabuk dulu" ketika melakukan perjalanan jauh, terkadang masih pusing tetapi tingkat keparahan dan intensitasnya berkurang hampir 85 sampai 98 %. Menyenangkan bukan?
 
Perubahan baik ini tidak dating tiba-tiba, tetapi memang perlu dilatih dan lebih memberanikan diri dan meyakinkan diri untuk selalu sehat dan kuat dalam perjalanan. Dan yang lebih penting lagi adalah kita harus merasa senang dan relax (santai/tidak tegang) karena ketegangan dan kecemasan tersebut yang sebenarnya dapat memicu dan memperparah kodisi badan kita sehingga mudah mengalami mabuk perjalanan. Mengapa saya dan beberapa kerabat yang dulunya serring mabuk perjalanan dan setelah menikah apalagi punya anak, pelan tapi pasti mabuk itu hilang? Yang dapat saya ambil kesimpulan adalah karena kami tidak lagi melulu memikirkan kesehatan dan kenyamanan perjalanan kami saja, tetapi kami sibuk mengurusi anak-anak selama di perjalanan sehingga lupa dengan mabuk-mabuk tadi.
 
Tambahan pertolongan yang saya siapkan ketika akan memulai perjalanan dengan kendaraan, adalah menyiapakan permen mint, minyak angina aroma terapi dan tetap menyediakan kantong plastik. Ketersediaan kantong plastik ini akan memberikan rasa tenang karena jika ada anggota keluarga yang mengalami mabuk perjalanan maka kepanikan tidak perlu terjadi. Dan yang selalu saya sampaikan ketika kadang anak saya mabuk/ akan mabuk di perjalanan yaitu " Kalau pingin muntah (baca mabuk) ya muntahkan saja, tidak perlu ditahan. Karena semakin ditahan kalian semakin tidak dapat menikmati perjalanan dan akan lebih menyiksa." Alhamdulillah anak-anak menjadi tenang tidak stress dan kami tetap mengajak anak-anak bepergian dengan kendaraan tanpa perlu takut mabuk perjalanan. Karena membiasakan anak atau kita bepergian dengan kendaraan bermotor juga penting dilakukan selain persiapan ketenangan pikiran dan psikologis, sehingga mabuk kendaraan juga dapat dikurangi atau mungkin malah dihilangkan. 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar