I Love Waiting as much as Writing
Hari gini, nunggu
sambil manyun?! Ga banget khan! Sudah ada banyak sarana untuk mengisi
kekosongan saat harus menunggu. Bisa pencet-pencet hp, update status, baca-baca status teman, main game, atau bahkan cari
ilmu dan wawasan juga bisa. Jadi dah ga ada lagi kata bosan untuk kata
menunggu.
Kalau saya pribadi, lebih
memilih menunggu tanpa meminta bantuan gadget. Dulu pernah ikut-ikutan trend
dengan mencoba membawa serta gadget full fasilitas ke mana pun saya pergi. Tapi
olala! Lama-lama aktivitas jadi membosankan. Kehidupan dan hari-hari saya jadi
terasa “bising”. Sepertinya saya bukan maniak gadget yang tidak bisa lepas dari
berbagai fitur yang ada di gadget. Saya pengguna fasilitas dan fitur-fitur yang
ada di gadget, tetapi tidak setiap saat. Dan justru menunggu tanpa gadget itu
lebih menyenangkan dan damai. Saya jadi punya waktu untuk melakukan kilas balik
dari berbagai hal yang saya lalui. Dan yang lebih penting, saya dapat mengisi
waktu kosong saat menunggu dengan membuat tulisan. Alhasil, kemana-mana saya
selalu membawa buku, baik itu buku tulis maupun buku bacaan. Pada saat menunggu
itulah, bagi saya buku-buku itu menunjukkan “taringnya” hehehe. Meskipun harus
disediakan waktu khusus untuk membukanya meski tidak sedang menunggu.
Memang benar jika semua yang
kita butuhkan terkait dengan informasi dan wawasan sudah disediakan di
internet. Tetapi buku-buku cetak tetap mempunyai tempat sendiri bagi pencinta
ilmu pengetahuan. Cieee…! Ibaratnya kedua sarana tadi dapat saling melengkapi
dan bukan saling menggantikan. Ya khan..?! Jadi sekarang, jika harus menunggu
maka saya tinggal keluarkan senjata andalan saya tadi yaitu buku dan pena.
Mulai menulis dan di rumah tinggal saya salin ke blog saya. Dan biasanya saat
proses menyalin tersebut, muncul ide-ide tambahan untuk tulisan saya.
Jadi, ketika datang ke suatu
tempat dan membutuhkan antrian yang harus dilakukan adalah tersenyum, mengambil
antrian, cari tempat duduk, kilas balik tentang berbagai hal yang bisa
dijadikan tema untuk menulis, keluarkan buku dan pena lalu… mulai menulis. So i
do really love waiting as much as writing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar