Kamis, 21 Desember 2023

Memperkuat Usaha dengan Doa

 “Only I can change my life. No one can do it for me.”—Carol Burnett

Pernah suatu hari seorang anak laki-laki remaja seperti sedang asyik bercakap dengan ibunya. Sebuah obrolan ringan tentang kabar hari ini dan rencana esok hari. Lalu dengan suara datar anak laki-laki itu bertanya, ‘’Memang pemimpin yang baik itu ada ya Mi ? ‘’ Pertanyaan yang meluncur itu tidak membuat ibunya kaget, anak sulungnya memang kadang suka berpikir kritis.

‘’Nabi Muhammad SAW pemimpin yang sangat baik lho.’’

‘’Yang sekarang ini maksudku.’’ Anak itu memperjelas pertanyaannya.

Ibunya tidak yakin akan menjawab apa. Karena dia sendiri tidak tahu pasti apakah pemimpin yang baik itu masih ada sekarang ini. Sepertinya masih ada tapi karena tidak bisa menyebutkan nama dengan pasti maka jawabannya ia ganti. ‘’Kalau memang pemimpin yang baik itu sekarang tidak ada lagi, maka tugasmu adalah menajdikan pemimpin yang baik itu ada.’’ Jawaban singkat dan tidak berani menambah kalimat penjelas karena sepertinya kalimat tadi sudah menjelaskan maksud ibu itu. Lalu hening….

Sebagai seorang ibu dengan dua anak laki-laki yang sudah memasuki usia remaja berbagai kekhawatiran dan harapan seolah selalu mengisi pikiran. Bagaimana tidak, keadaan jaman sekarang sangat jauh berbeda dengan jaman kita muda dulu. Dulu perasaan tidak aman biasanya muncul saat kita berada di luar rumah. Kalau sekarang bahkan masih di dalam kamar di rumah sendiri saja kejahatan sudah mengintai, menelusup masuk. Untuk itulah berbagai cara dilakukan agar bisa membentengi anak-anak dari pengaruh buruk yang seolah semakin banyak bentuk dan jumlahnya. Berusaha memberi nasihat sudah dan masih dilakukan. Tetapi sepertinya itu saja tidak cukup, maka masih terus mencari cara untuk bisa mengarahkan dan membentengi anak-anak dari pengaruh buruk dunia, baik dunia nyata maupun dunia maya. Cara lain yang juga dikerjakan adalah berusaha memberi contoh, meski ini juga tidak mudah tetapi tetap tidak boleh diabaikan. Seberapa berat dan susahnya tetap harus diupayakan. Langkah selanjutnya adalah berusaha memberi kesibukan dan mencontohkan bahwa orang tuanya juga selalu memilih menjadi orang sibuk dari pada menganggur. Karena pada saat menganggur itulah kemungkinan besar menjadi pintu masuknya setan. Selain menasihatkan dan mencontohkan maka tetap harus memiliki jurus pamungkas, apalagi selain doa. Beruntungnya sebagai umat yang beriman dan beraga Islam kita selalu dituntun dan diingatkan bahwa semua kejadian yang ada di dunia ini semua karena kuasa-Nya. Jadi sehebat dan sekuat apa pun usaha kita tetap yang tidak boleh dilupakan adalah kesadaran tentang keberadaan zat yang Maha Kuasa. Sehingga saat semuanya terasa buntu tak ada jalan keluar, maka tidak akan terjadi kondisi berputus asa. Hal itu karena kesadaran dan keyakinan bahwa kita ini hanyalah makhluk yang harus siap menjalani sesuatu yang sudah menjadi garis kehidupan yang harus dilalui. Dan seberat apa pun kita masih ada senjata terakhir yaitu berdoa, memohon kepada Sang Penguasa alam raya ini. Dengan begitu semua menjadi lebih ringan dan lebih tenang dalam melewati setiap episode yang ditulis-Nya.

Termasuk dalam nasihat yang ada di kalimat pembuka tadi juga sering menjadi bahan obrolan dengan anak-anak. Intinya tidak ada yang bisa merubah keadan kita selain kita sendiri. Dan Allah SWT juga pernah berfirman yang artinya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum kaum tersebut mengubah keadaannya sendiri. Jadi berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan Impian kita itu sudah merupakan sunatullah. Memang begitulah kehidupan berjalan. Kalau ada hal-hal yang dirasa kok di luar kendali kita, karena memang pengendalinya bukan kita. Ada dalang yang sangat berkuasa yang karena Dia lah kita diciptakan dan ada lalu nanti akan ditiadakan Kembali. Sekali lagi hidup ini sakdermo nglakoni lan nyekseni. Jika bisa kita ikhtiari maka kita jalani ikhtiar itu sepenuh hati. Jika terasa berat maka caranya jauh lebih mudah lagi, karena kita tinggal memohon Sang Penguasa untuk mengurus masalah yang sedang dihadapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar