Bermimpilah maka kau
akan meraihnya. Itulah yang saya rasakan sekarang. Banyak hal dalam hidup saya
yang saya peroleh berawal dari mimpi-mimpi saya. Mungkinkan mimpi bisa disebut
sebagai cita-cita? Sepertinya begitu, karena mimpi menyebabkan seseorang
tersebut mempunyai kekuatan untuk dapat meraih impiannya tersebut. Sama dengan
cita-cita yang apabila tersemat dalam dada, menyebabkan raga mampu menghadapi
berbagai rintangan yang menghambat pencapaian cita-citanya tersebut.
Apa yang saya impikan
tidak semuanya terucap dikala itu. Hanya saja semua mimpi itu memang terpatri
dalam dada saya dan tanpa saya sadari senantiasa menjadi kekuatan saya menapaki
hari. Hingga pelan tapi pasti satu persatu mimpi saya terwujud. Mimpi-mimpi itu
membuat rangkaian doa dalam setiap hela nafas dan aliran darah saya. Sehingga tanpa
saya sadari setiap saat saya telah merengek pada Sang Kuasa untuk mewujudkan
mimpi-mimpi saya itu.
Ketika masih sebagai
kanak-kanak, saya tidak pernah dengan lugas bisa menjawab apa cita-cita saya. Saya
hanya menjawab dengan mengekor jawaban teman-teman saya waktu itu. Ketika masa
itu populer seorang anak perempuan menjadi dokter maka saya akan menjawab
cita-cita saya sebagai dokter meski jawaban itu sebenarnya tidak keluar dari
hati hehehe... Bahkan ketika saya harus memilih untuk masuk SMA atau SMK
(Sekolah kejuruan) tak juga mampu memunculkan gairah terbesar dalam hidup saya,
meski pada akhirnya saya tetap memilih untuk melanjutkan pendidikan di SMA. Pada
saat itu alasan saya sederhana saja, saya ingin kuliah mumpung orang tua masih
mau dan mampu membiayai.
Mimpi yang muncul
karena ketidakpuasan saya terhadap apa-apa yang saya temui disekeliling saya
ternyata tersimpan sangat rapi dalam dinding hati dan pikiran saya. Hingga yang
saya lakukan hanya satu yaitu melakukan yang terbaik yang menjadi tanggung
jawab saya.
Hingga akhirnya
mimpi-mimpi yang terlambat saya sadari itu terwujud satu per satu. Dan mimpi
pertama saya yang terwujud adalah saya kesampaian membangun keluarga yang saya
impikan selama ini. Keluarga yang didalamnya diliputi semangat berjuang dan
saling memperbaiki dan dipimpin oleh seorang imam. Impian saya yang lain adalah
saya kesampaian melanjutkan sekolah saya hingga ke jenjang S2, suatu hal yang
tidak pernah saya bayangkan dapat terwujud. Dan mimpi saya yang sudah saya
sadari dan sedang saya ukir sekarang adalah mempunyai sebuah usaha yang menjadi
bekal saya di dunia dan di akhirat dan sudah terwujud untuk selalu dikelola.
Dan tentu yang merupakan mimpi sekaligus menjadi terapi jiwa saya adalah menulis.
Saya adalah seorang
ibu rumah tangga dengan segudang mimpi dan pelan-pelan mulai terwujud. Semuanya
itu benar-benar saya mulai dengan bermimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar