“Rich people have small TVs and big libraries, and poor
people have small libraries and big TVs.”—Zig Ziglar
Hmmm, menarik kan
kalimat di atas ? Dari kalimat di atas kita jadi berpikir memang sudah
jadi hal yang lumrah jika sesorang banyak membaca itu akan mudah menjadi kaya.
Ataukah memang itu yang terjadi dan sudah diteliti ? Jika memang benar,
maka sudah pasti bahwa kebiasaan membaca ini tidak boleh hilang. Jika tingkat
literasi bangsa kita masih rendah maka bisa ditebak seberapa kaya bangsa kita
ini.
Dan saya semakin yakin untuk selalu menularkan kesenangan
membaca kepada anak-anak saya. Awalnya yang saya inginkan adalah mereka tumbuh
menjadi anak yang tidak pernah kesepian. Karena menurut pengalaman saya, saya
termasuk orang yang jarang atau malah mungkin tidak pernah kesepian di
sepanjang hidup saya. Banyak hal yang membantu saya menikmati sepi, disamping memang
saya adalah orang yang tidak terlalu suka dengan keramaian dan kehebohan. Saya
termasuk yang mengkategorikan diri sebagai orang introvert. Dan saya merasa
sepertinya anak-anak saya juga demikian, meski ini masih perlu dibuktikan.
Nah, karena kenyamanan bisa saya peroleh dari sebuah buku,
maka saya berharap anak-anak saya juga nyaman dengan buku. Ditambah lagi
sekarang jamannya gadget yang di dalamnya termuat banyak sekali informasi baik
yang positif maupun negative. Saya kurang suka jika anak-anak terlalu banyak
dimanfaatkan gadget. Ya, saya menamakannya dimanfaatkan, karena di usia mereka
sepertinya mereka masih sangat mudah dimanfaatkan oleh gawai tersebut.
Salah-salah malah mereka yang akan kerepotan nantinya. Jadilah saya sangat
gemar mencekoki mereka agar suka buku. Bahkan mungkin, kebiasaan membaca saya yang
meningkat pesat akhir-akhir ini adalah karena saya benar-benar ingin mewariskan
kebiasaan membaca dan mungkin juga kebiasaan menulis ini untuk mereka.
Harapan orang tua jelas untuk kebaikan anak-anak mereka,
begitu juga saya. Buku bisa memberi begitu banyak manfaat, salah satunya ya
mengusir sepi tadi. Sebagian manfaat lainnya yaitu tentu saja kita menjadi jauh
lebih pintar dengan banyak membaca dan saya lebih memilih membaca buku karena
dengan membaca buku pengetahuan kita berkembang dan meluas. Jika membaca lewat
gawai, sepanjang pengetahuan saya, maka informasi yang disajikan biasanya
seputar kebiasaan membaca kita. Apa yang biasa kita baca akan dinilai oleh
algoritma di system gawai tersebut sebagai kesenangan sehingga kemungkinan
besar informasi seputar itulah yang akan muncul di beranda gawai kita. Iya
kalau yang dikonsumsi adalah informasi yang mendidik. Tapi kalau yang biasa
dikonsumsi adalah hal-hal yang merusak tentunya itu akan membuat semakin dalam
kerusakan terjadi pada orang tersebut. Karena memang akan selalu informasi itu saja
yang muncul. Akhir kata, besar harapan seorang ibu ini agar anaknya bisa tumbuh
dalam naungan Cahaya penerangan dari Sang Maha Cahaya. Sungguh kegelapan itu
menyiksa bagi orang-orang yang sedang meniti sebuah perjalanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar