“Never stop learning because life never stop teaching.”— NN
Banyak
sekali pepatah yang membicarakan tentang pentingnya belajar. Belajarlah sejak
dari buaian hingga liang lahat. Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina. Kedua
kalimat tersebut kurang lebih bermakna serupa, bahwa tidak ada batasan umur
untuk kita belajar. Bahkan mungkin kita beberapa kali membaca atau mendengar
berita tentang orang lanjut usia yang melanjutkan pendidikan formalnya. Tidak mengherankan,
karena bagi Sebagian orang belajar baik formal maupun informal, secara otodidak
atau lewat guru adalah sebuah kesenangan. Hidup seakan lebih bersemangat dan
kadang sampai membuat lupa dengan usia kita sebenarnya. Mungkinkah belajar juga
membuat semangat selalu muda?
Meski tidak
semua terlihat belajar, sesungguhnya mau tidak mau semua orang belajar. Perkara
bagaimana hasil belajarnya tentu saja tergantung masing-masing orang. Sejak
jadi anak kita belajar bagaimana menjadi anak yang bisa menyenangkan orang tua,
pun peran itu berbarengan dengan peran lain misal sebagai murid, sebagai adik,
sebagai kakak sebagai teman dan lain sebagainya. Semua butuh proses belajar
agar dalam menjalani peran kita dapat maksimal.
Setelah
tumbuh dewasa lalu menikah tentu masih terus kita belajar, bahkan mungkin harus
lebih banyak yang dipelajari dengan hambatan waktu dan tanggungjawab yang
semakin padat. Menjadi istri, otomatis menjadi menantu, menjadi saudara ipar.
Menjadi istri artinya belajar mengenai kebiasaan atau adat istiadat dari
keluarga yang baru saja dimasukinya. Tidak mungkin tetap membawa kebiasaan
keluarga asal jika hal tersebut tidak sesuai di lingkungan keluarga
suami/istri. Tidak harus memang, tetapi jika menginginkan perjalanan dalam rumah
tangga lancar tanpa hambatan ya memang cara itulah satu-satunya. Mencoba
beradaptasi dan menghormati jika memang ada perbedaan.
Lalu
hadirlah anak-anak yang semakin menambah semarak sebuah rumah tangga. Di balik
itu ada semakin banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan. Dan penyelesaian
tanggungjawab itu akan berhasil baik jika kita sebagi orang tua tidak berhenti
belajar. Membesarkan anak tidak semata cukup dengan memberi makan dan
menyekolahkannya. Mereka butuh makanan yang bergizi, butuh pendampingan dan pendidikan
yang benar, agar kelak mereka tumbuh sesuai dengan fitrah mereka sebagai
manusia, makhluk ciptaan Tuhan yang harusnya menjadi pemimpin. Dan semua itu
harus dibarengi dengan kebiasaan untuk terus menerus belajar. Dan masih banyak
lagi, karena memang untuk bisa melewati perjalanan di dunia dengan baik harus
ditunjang dengan ilmu.
Tidak hanyak
belajar untuk persiapan menjalani hidup di dunia, bahkan kehidupan setelah
kematian pun harus dipersiapkan sebaik-baiknya. Dan semua itu butuh sekali yang
namanya ilmu. Bacalah, bacalah, bacalah. Perintah yang disampaikan kepada Rosul
itu cukup menjadi bekal kita selanjutnya untuk tidak berhenti membaca. Baca apa
saja baik yang tesirat maupun yang tersurat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar